October 22, 2008

Mulai dari diri sendiri

Maukah anda memahami keadaan orang yang tidak mau menuruti pandangan-pandangan yang sudah susah payah anda utarakan kepadanya. Orang yang bersangkutan tidak mau menurut hampir semua pandangan anda. Hal ini bisa jadi terjadi di lingkungan kecil, yaitu keluarga kita sendiri. Anda bicara, tetapi istri atau anak anda tida mau mengerti. Apakah anda masih bisa memahami penolakan mereka?

Kondisi seperti ini dianggap sangat wajar dan biasa terjadi dalam budaya berkomunikasi yang kita kembangkan. Bisa jadi ketika kita masuk ke dunia kerja yang jelas lebih besar dari sekedar lingkungan keluarga. Penolakan orang-orang di sekitar terhadap apa-apa yang kita pikirkan sangat menyakitkan hati dan membuat kita kecewa serta frustasi.

Ungkapan yang sering muncul orang lain membantah pandangan kita bisa diutarakan seperti: "Kamu sendiri bagaimana?!" Atau dengan jelas dikatakan, "Gagasan yang bapak sampaikan memang bagus, tapi kondisi kita kali ini belum memungkinkan untuk melaksanakan program yang semacam itu." Anda sedikit ngotot tentang baiknya pendapat anda. Mereka pun lebih sigap untuk menolak. Anda berkeyakinan kalau mereka tidak mau menerima pandangan orang lain dan selalu bersikukuh dengan kondisi-kondisi yang sudah lama berjalan. Perubahan yang selalu harapkan pun tidak kesampaian.

Sikap positif dalam menerima pandangan orang lain tidak selalu muncul komunikasi antar manusia. Tidak selalu ada sambutan baik kepada ide-ide yang baru muncul dan belum terbukti. Inilah yang terjadi kelompok sosial yang baru mengalami proses pendewasaan--artinya mereka belum begitu dewasa. Pertanyaannya adalah: bagaiamana kita menghadapi kondisi semacam ini?

Mulailah dari diri sendiri



0 comments: