October 25, 2008

Mestikah aku menjauh

Ada perubahan dalam diriku. Hal ini terjadi sejak seseorang yang pada saat itu menjabat menjadi kepala sekolah menuliskan es-em-es yang menyalahkan kegiatanku menuliskan sesuatu di blog. Prinsipnya, blog yang aku bangun adalah blog untuk berpikir dan berbicara. Aku boleh menanggapi persoalan apa saja di lingkungan hidupku, termasuk yang lekat dengan pekerjaanku sebagai guru. Kondisi manajemen sekolah yang mendorong semangatku menulis di blog. Dan, pada akhirnya tulisan yang aku buat dibacanya. Kepala sekolah marah-marah. Katanya, aku terlalu banyak menyakiti orang lain mulai dia sendiri, guru, karyawan dan murid-murid di sekolah. Dengan marah pula dia menyebarkan informasi serta persoalan yang dipikirkannya tentang aku. Begitu marahnya, akhirnya dia berusaha menuliskan sebuah surat laporan ke kantor departemen agar aku dipindahkan entah kemana.


Aku tidak terlalu menanggapi kejadian itu. Tetapi banyak orang di sekitarku yang memancing omongan tentang laporan tersebut. Aku hanya diam. Pasalnya bagiku tidaklah pantas seorang atasan berusaha menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan bawahan hanya melalui gunjingan dan es-em-es. Aku maunya diajak bicara. Selama kasus itu muncul, dan ketika aku bertemu dengan dia, persoalan yang merenggangkan hubunganku dan dia tidak dibahas. Kami bertemu dan membicarakan masalah-masalah yang lain. Mengapa dia tidak bersikap terus terang? Aku tidak mengerti. Kasus berlanjut, surat terkirim dan kitanya masih bersitegang untuk beberapa saat lamanya.

Aku tidak berusaha untuk menjelaskan apa-apa yang aku tuliskan di blog. Biarkan dia sendiri yang mencari, meski dia atasanku.

0 comments: