October 28, 2008

Kunci, prioritas sukses manajemen sekolah?

Agak menggelitik hati. Rasanya aku mau tertawa ngakak. Di lingkungan sekolah, harusnya kepala sekolah cukup cermat memilih orang untuk diserahi tanggung-jawab sekecil apapun. "Serahkan semua urusan kepada yang ahli." Tujuannya cukup jelas. Agar kinerja sekolah menjadi semakin efektif. Pada saat urusan-urusan vital tidak diserahkan kepada mereka yang cukup ahli di bidang yang akan ditanganinya, situasinya tergantung pada seberapa cepat orang barunya belajar. Atau, perlu dipertanyakan, apakah orang tersebut mau belajar.

Aku bukan anti perubahan. Sebabnya, status quo juga tidak selalu mapan dan efektif bila proses kontrol dan evaluasi tidak berjalan dalam sebuah manajemen pendidikan. Kepala sekolah boleh diganti. Wakil kepala sekolah tidak selalu orang-orang yang sama. Pengelola urusan-urusan di dalam sekolah perlu juga penyegaran. Semuanya mungkin terjadi. Terlalu percaya kepada orang-orang lama juga tidak menjamin sekolah menjadi efektif.

Persoalan yang menggelikan di lingkungan sekolah kita adalah terciptanya miskomunikasi dalam pengelolaan sekolah. Perencanaan dan pelaksanaan program tidak seimbang dan terkontrol. Lucu sekali, bila kemudian ditunjuk seorang koordinator laboratorium yang baru, dan dianya buta terhadap kondisi faktual di laboratorium. Tanpa mengenali seluk beluk pengelolaan laboratorium yang efektif, ternyata program pertamanya hanyalah mengganti 'kunci' dari pintu-pintu laboratorium, meski yang lama masih berfungsi. Layanan laboratorium pun tidak terlalu mendapatkan perhatian.

0 comments: